Jurnal
Ilmiah
Sebagai
Media Publikasi Karya Ilmiah Mutakhir
Abstrak
Jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk
pamflet berseri berisi bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan . Bila
dikaitkan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal, maknanya akan berubah
menjadi suatu terbitan berkala yang berisi kajian-kajian ilmiah yang spesifik
dan dalam bidang tertentu. Jurnal ilmiah dianggap sebagai
sumber informasi primer atau yang paling penting di dunia ilmu pengetahuan dan
teknologi. Jurnal ilmiah berisi kumpulan artikel yang dipublikasikan secara
periodik, ditulis oleh para ilmuwan peneliti untuk melaporkan hasil-hasil
penelitian terbarunya. Karena itulah, keberadaan jurnal ilmiah merupakan hal
yang penting untuk terus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tulisan atau
artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah, sudah mengalami proses peer-review
dan seleksi ketat dari para pakar di bidangnya masing-masing. Proses peer-review
ini dijalankan untuk menjamin kualitas dan validitas ilmiah artikel yang dimuat
Keywords:
Jurnal Ilmiah, Media Publikasi, pengetahuan informasi
Pendahulu Pendahuluan
Sejak
munculnya Surat edaran Dirjen Dikti Kemendikbud bertanggal 27 Januari 2012 yang
ditujukan kepada para rektor/ketua/direktur PTN/PTS seluruh Indonesia tentang publikasi
karya ilmiah yang menyebutkan Pertama, untuk lulus program sarjana
harus menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah. Kedua,
untuk lulus program magister harus telah menghasilkan makalah yang terbit pada
jurnal ilmiah nasional diutamakan yang terakreditasi Ditjen Dikti Kemendikbud. Ketiga,
untuk lulus program doktor harus telah menghasilkan makalah yang diterbitkan
jurnal internasional. Membuat Jurnal semakin populer, terlebih lagi media ini
dirasa lebih mumpuni bila dibandingkan dengan buku yang sebelumnya memegang
peranan sebagai media publikasi karya Ilmiah.
Surat Edaran Dirjen Dikti Kemendikbud tersebut secara tidak
langsung juga merupakan angin segar ditengah terpuruknya Publikasi Karya
Ilmiah, terutama di Indonesia , karena berdasarkan Laporan Thomson Scientific (Amerika) diperoleh data bahwa jumlah paper
ilmiah yang di publikasikan selama tahun 2004 oleh peneliti di Indonesia (yang berafiliasi
ke lembaga penelitian atau universitas di Indonesia) berjumlah 522 paper
ilmiah. Jumlah ini hanya sepertiga dari paper ilmiah yang hasilkan oleh Malaysia
(1438 paper). Di level ASEAN, Indonesia menduduki peringkat keempat setelah
Singapore (5781 paper), Thailand (2397 paper) dan Malaysia. Yang dekat dengan
Indonesia adalah Vietnam (453 paper).
Data yang hampir sama juga dilaporkan oleh Science Direct, Elsevier yang menunjukkan
bahwa sejak tahun 1996 output riset Indonesia adalah 500an dan hingga 2007
tetap masih kurang dari 1000 paper, sama dengan Filippina dan Viet Nam,
sementara Thailand sudah berada pada 1000an pada tahun 1996 dan melonjak
mencapai 5500an pada tahun 2007. Malaysia pada tahun 1996 mempunyai output
riset 1000an dan meningkat menjadi 3500an pada tahun 2007. Angka ini kembali
lagi menguatkan rendahnya output riset ilmuwan Indonesia dalam bentuk publikasi
ilmiah
Pembahasan
Penggunaan
Jurnal sebagai Media Publikasi, pertama kali dilatarbelakangi oleh anggapan para
Ilmuwan tentang Buku yang dirasakan mulai lambat dalam menyampaikan Informasi.
Hal itu disebabkan karena proses penerbitan buku berjalan sangat lambat. Ada
yang mengatakan bahwa buku baru bisa terbit setelah lima tahun dari penemuan
baru dalam bidang tertentu.
Berkaca
dari hal tersebut, Para Ilmuwan berusaha
mencari alternative lain dalam menyampaikan hasil-hasil penelitiannya, setelah
melalui beberapa pertimbangan maka terciptalah media komunikasi Ilmiah yang
lebih Mumpuni sebagai penyebar informasi yaitu sebuah jurnal / terbitan
berseri. Jurnal pertama dipublikasikan
oleh “The Royal Society of London”
yang berjudul “Philosophycal Transaction” .
Sejak lahirnya jurnal ini maka terbit pula berbagai macam terbitan sejenis yang
termasuk dalam kelompok terbitan berseri. Bahkan pada saat ini terbitan berseri
tersebut tidak hanya diterbitkan dalam bentuk tercetak, namun juga telah
diterbitkan dalam bentuk elektronik yang yang sering dikenal dengan “elektronik
jurnal” dan pada tahap selanjutnya elektronik jurnal ini didistribusikan
melalui dunia maya ( Virtual World ) yang lebih dikenal dengan nama Internet, sehingga
akan mempercepat penyebarannya.
Dalam
perkembanganya tidak dipungkiri Jurnal Ilmiah memang telah memegang Peranan
Vital, yaitu sebagai media perantara antara peneliti dan masyarakat umum.
Karena seperti kita ketahui bersama, sehebat apapun sebuah penemuan bila tidak
membawa manfaat untuk orang banyak maka “tidak ada guna” penemuan tersebut.
Maka dari itu publikasi merupakan solusi jitu yang bisa digunakan para peneliti
untuk memperkenalkan hasil penemuannya.
Selain
itu Jurnal Ilmiah juga memilki andil besar mengubah pola pikir Bangsa Indonesia
dari bangsa bertutur menjadi bangsa yang menulis, Budaya menulis ini tujuannya
untuk meminimalisir orang melakukan plagiat karya orang lain. Karena secara
otomotis segala hal yang ditulis, dan telah dipublikasikan hak ciptanya sepenuhnya
dipegang oleh penulis / penerbit yang bersangkutan. Karena pada dasarnya orang
akan berpikir dua kali untuk melakukan Plagiat sebuah karya yang telah memiliki
hak cipta.
Dampak
dari semakin populernya Jurnal Ilmiah, adalah semakin membanjirnya Jurnal Ilmiah yang menghiasi dunia keilmuwan.
Sehingga mau tidak mau harus dibuat sebuah standar baku penerbitan Jurnal
Ilmiah, yang mana standar tersebut bisa berperan sebagai filter antara jurnal
yang layak dipublikasikan dan yang tidak layak dipublikasikan. Untuk standar
baku penerbitan Jurnal Ilmiah sendiri, adalah sebagai berikut :
1 1. Jurnal Ilmiah harus
diterbitkan secara berkala, terbit setiap tahun (dinyatakan dengan “Volume”)
dan dalam setahun bisa terbit lebih dari satu kali (dinyatakandengan“Nomer”).
2 2. Diterbitkan oleh lembaga penerbit
atau institus keilmuan (misal: Organisasi Profesi, Perguruan Tinggi, Lembaga Riset,
Penerbit, dll).
3 3.
Struktur utama artikel adalah:
Judul artikel, Nama Penulis, Abstrak, Isi, Kesimpulan, Daftar Pustaka.
Standar baku penerbitan Jurnal
Ilmiah tersebut semata-mata diciptakan untuk meningkatkan kualitas dan
keseragan Jurnal Ilmiah yang akan diterbitkan, selain itu Standar Baku juga berperan sebagai pemantau yang
bertugas mengecek / memastikan informasi
yang terkandung dalam sebuah Jurnal Ilmiah bersifat orisinil atau belum pernah
diterbitkan dalam bentuk apapun.
Dalam
penerbitan Jurnal Ilmiah selain harus memperhatikan Standar baku yang telah
ditetapkan diatas, Perlu juga memperhatikan Karya Ilmiah yang terkandung
didalam sebuah Jurnal Ilmiah , karena bisa saja sebuah karya Ilmiah tidak
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, yang secara tidak langsung akan
berdampak terhadap kwalitas sebuah Jurnal Ilmiah, salah satu penyebab sebuah
karya ilmiah tidak sesuai dengan standar baku yaitu karena seorang peneliti
mengalami beberapa hambatan, Rata-rata hambatan penulisan karya ilmiah
dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan. Bentuk ketidak konsisten itu
menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau bahkan alur
berpikir sendiri. Berbagai kendala yang jumpai dalam proses penulisan
penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:
a) Salah
mengerti audience atau pembaca tulisannya
b) Salah
dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),
c) Penggunaan
Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,
d) Tata
cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan
seenaknya sendiri),
e) Tidak
konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang
berubah-ubah
Penutup
Jurnal
Ilmiah merupakan suatu media (semacam majalah) tempat
dipublikasikannya paper-paper. Jurnal yang baik memiliki mekanisme peer-review
untuk menyeleksi untuk menentukan apakah sebuah paper yang di submit ke jurnal tersebut
layak diterbitkan atau tidak yang berisi bahan ilmiah. Jurnal Ilmiah biasanya
Berisi kumpulan artikel yang dipublikasikan secara periodik, ditulis oleh para
ilmuwan peneliti untuk melaporkan hasil-hasil penelitian terbarunya.. Dikarenakan informasi
yang terkandung di dalam koleksi Jurnal bersifat mutakhir dan biasanya memuat
hasil penelitian terbaru dari para peneliti di berbagai bidang maka dapat dikatakan
bahwa Jurnal memiliki peran yang vital sebagai media publikasi karya ilmiah .
Daftar Pustaka
1) Djoko
Purwanto (2012). “Jurnal Online Sebagai Solusi”
dalam http://www.solopos.com.htm
diakses tanggal 12 April 2012.
2) giAnk
togedogawa (2010). “Hakikat
dan Karakteristik Karya Ilmiah”
dalam http://skinhead4life-carigaragara.blogspot.com
diakses tanggal 16 April 2012.
3) Kenretn (2010).”pengelolaan
terbitan berseri di perpustakaan sebagai sumber informasi primer pendukung
kegiatan keilmiahan“ dalam http://kenretno.blogspot.com.html diakses tanggal 12
April 2012.
4)
Shaleh, abdul rahman dan yuyu yulia
toha. 1996. Pengelolaan Terbitan Berseri. Jakarta : Universitas Terbuka.
5) Suryo
Hapsoro Tri Utomo. 2009. “Petunjuk
Teknis Program Percepatan Publikasi Pada Jurnal Ilmiah Bereputasi Internasional
Bagi Para Penerima Hibah Penelitian Kompetitif (pdf)”. Dalam http://emlit.unila.ac.id diakses tanggal
12 April 2012.
1 komentar:
info nya cukup menarik ,makasih :D
Posting Komentar