Pages

Selasa, 22 Mei 2012

Jurnal Ilmiah

Jurnal Ilmiah
Sebagai  Media Publikasi Karya Ilmiah Mutakhir
Abstrak 
Jurnal adalah terbitan berkala yang berbentuk pamflet berseri berisi bahan yang sangat diminati orang saat diterbitkan . Bila dikaitkan dengan kata ilmiah di belakang kata jurnal, maknanya akan berubah menjadi suatu terbitan berkala yang berisi kajian-kajian ilmiah yang spesifik dan dalam bidang tertentu. Jurnal ilmiah dianggap sebagai sumber informasi primer atau yang paling penting di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Jurnal ilmiah berisi kumpulan artikel yang dipublikasikan secara periodik, ditulis oleh para ilmuwan peneliti untuk melaporkan hasil-hasil penelitian terbarunya. Karena itulah, keberadaan jurnal ilmiah merupakan hal yang penting untuk terus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tulisan atau artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah, sudah mengalami proses peer-review dan seleksi ketat dari para pakar di bidangnya masing-masing. Proses peer-review ini dijalankan untuk menjamin kualitas dan validitas ilmiah artikel yang dimuat
                  Keywords: Jurnal Ilmiah, Media Publikasi, pengetahuan informasi
Pendahulu      Pendahuluan
                        Sejak munculnya Surat edaran Dirjen Dikti Kemendikbud bertanggal 27 Januari 2012 yang ditujukan kepada para rektor/ketua/direktur PTN/PTS seluruh Indonesia tentang publikasi karya ilmiah yang menyebutkan Pertama, untuk lulus program sarjana harus menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah. Kedua, untuk lulus program magister harus telah menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah nasional diutamakan yang terakreditasi Ditjen Dikti Kemendikbud. Ketiga, untuk lulus program doktor harus telah menghasilkan makalah yang diterbitkan jurnal internasional. Membuat Jurnal semakin populer, terlebih lagi media ini dirasa lebih mumpuni bila dibandingkan dengan buku yang sebelumnya memegang peranan sebagai media publikasi karya Ilmiah.
                       Surat Edaran Dirjen Dikti Kemendikbud tersebut secara tidak langsung juga merupakan angin segar ditengah terpuruknya Publikasi Karya Ilmiah, terutama di Indonesia , karena berdasarkan Laporan Thomson Scientific (Amerika) diperoleh data bahwa jumlah paper ilmiah yang di publikasikan selama tahun 2004 oleh peneliti di Indonesia (yang berafiliasi ke lembaga penelitian atau universitas di Indonesia) berjumlah 522 paper ilmiah. Jumlah ini hanya sepertiga dari paper ilmiah yang hasilkan oleh Malaysia (1438 paper). Di level ASEAN, Indonesia menduduki peringkat keempat setelah Singapore (5781 paper), Thailand (2397 paper) dan Malaysia. Yang dekat dengan Indonesia adalah Vietnam (453 paper).
      Data yang hampir sama juga dilaporkan oleh Science Direct, Elsevier yang menunjukkan bahwa sejak tahun 1996 output riset Indonesia adalah 500an dan hingga 2007 tetap masih kurang dari 1000 paper, sama dengan Filippina dan Viet Nam, sementara Thailand sudah berada pada 1000an pada tahun 1996 dan melonjak mencapai 5500an pada tahun 2007. Malaysia pada tahun 1996 mempunyai output riset 1000an dan meningkat menjadi 3500an pada tahun 2007. Angka ini kembali lagi menguatkan rendahnya output riset ilmuwan Indonesia dalam bentuk publikasi ilmiah

Pembahasan
Penggunaan Jurnal sebagai Media Publikasi, pertama kali dilatarbelakangi oleh anggapan para Ilmuwan tentang Buku yang dirasakan mulai lambat dalam menyampaikan Informasi. Hal itu disebabkan karena proses penerbitan buku berjalan sangat lambat. Ada yang mengatakan bahwa buku baru bisa terbit setelah lima tahun dari penemuan baru dalam bidang tertentu.
Berkaca dari  hal tersebut, Para Ilmuwan berusaha mencari alternative lain dalam menyampaikan hasil-hasil penelitiannya, setelah melalui beberapa pertimbangan maka terciptalah media komunikasi Ilmiah yang lebih Mumpuni sebagai penyebar informasi yaitu sebuah jurnal / terbitan berseri. Jurnal pertama  dipublikasikan oleh “The Royal Society of London” yang berjudul “Philosophycal Transaction. Sejak lahirnya jurnal ini maka terbit pula berbagai macam terbitan sejenis yang termasuk dalam kelompok terbitan berseri. Bahkan pada saat ini terbitan berseri tersebut tidak hanya diterbitkan dalam bentuk tercetak, namun juga telah diterbitkan dalam bentuk elektronik yang yang sering dikenal dengan “elektronik jurnal” dan pada tahap selanjutnya elektronik jurnal ini didistribusikan melalui dunia maya ( Virtual World ) yang lebih dikenal dengan nama Internet, sehingga akan mempercepat penyebarannya.
Dalam perkembanganya tidak dipungkiri Jurnal Ilmiah memang telah memegang Peranan Vital, yaitu sebagai media perantara antara peneliti dan masyarakat umum. Karena seperti kita ketahui bersama, sehebat apapun sebuah penemuan bila tidak membawa manfaat untuk orang banyak maka “tidak ada guna” penemuan tersebut. Maka dari itu publikasi merupakan solusi jitu yang bisa digunakan para peneliti untuk memperkenalkan hasil penemuannya.
Selain itu Jurnal Ilmiah juga memilki andil besar mengubah pola pikir Bangsa Indonesia dari bangsa bertutur menjadi bangsa yang menulis, Budaya menulis ini tujuannya untuk meminimalisir orang melakukan plagiat karya orang lain. Karena secara otomotis segala hal yang ditulis, dan telah dipublikasikan hak ciptanya sepenuhnya dipegang oleh penulis / penerbit yang bersangkutan. Karena pada dasarnya orang akan berpikir dua kali untuk melakukan Plagiat sebuah karya yang telah memiliki hak cipta.
                           Dampak dari semakin populernya Jurnal Ilmiah, adalah semakin membanjirnya  Jurnal Ilmiah yang menghiasi dunia keilmuwan. Sehingga mau tidak mau harus dibuat sebuah standar baku penerbitan Jurnal Ilmiah, yang mana standar tersebut bisa berperan sebagai filter antara jurnal yang layak dipublikasikan dan yang tidak layak dipublikasikan. Untuk standar baku penerbitan Jurnal Ilmiah sendiri, adalah sebagai berikut :
1   1. Jurnal Ilmiah harus diterbitkan secara berkala, terbit setiap tahun (dinyatakan dengan “Volume”) dan    dalam setahun bisa terbit lebih dari satu kali (dinyatakandengan“Nomer”).
2  2. Diterbitkan oleh lembaga penerbit atau institus keilmuan (misal: Organisasi Profesi, Perguruan Tinggi, Lembaga Riset, Penerbit, dll).
3   3.  Struktur utama artikel adalah: Judul artikel, Nama Penulis, Abstrak, Isi, Kesimpulan, Daftar Pustaka.
Standar baku penerbitan Jurnal Ilmiah tersebut semata-mata diciptakan untuk meningkatkan kualitas dan keseragan Jurnal Ilmiah yang akan diterbitkan, selain itu  Standar Baku juga berperan sebagai pemantau yang bertugas mengecek / memastikan  informasi yang terkandung dalam sebuah Jurnal Ilmiah bersifat orisinil atau belum pernah diterbitkan dalam bentuk apapun.
                           Dalam penerbitan Jurnal Ilmiah selain harus memperhatikan Standar baku yang telah ditetapkan diatas, Perlu juga memperhatikan Karya Ilmiah yang terkandung didalam sebuah Jurnal Ilmiah , karena bisa saja sebuah karya Ilmiah tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, yang secara tidak langsung akan berdampak terhadap kwalitas sebuah Jurnal Ilmiah, salah satu penyebab sebuah karya ilmiah tidak sesuai dengan standar baku yaitu karena seorang peneliti mengalami beberapa hambatan, Rata-rata hambatan penulisan karya ilmiah dikarenakan ‘tidak konsisten’ dalam penulisan. Bentuk ketidak konsisten itu menyangkut banyak hal, dapat berupa diksi, teknik mengutip, atau bahkan alur berpikir sendiri. Berbagai kendala yang jumpai dalam proses penulisan penelitian ilmiah adalah sebagai berikut:
a)      Salah mengerti audience atau pembaca tulisannya
b)      Salah dalam cara mengutip pendapat orang lain sehingga berkesan menjiplak (plagiat),
c)      Penggunaan Bahasa Indonesia yang belum baik dan benar,
d)  Tata cara penulisan “Daftar Pustaka” yang kurang tepat (tidak standar dan berkesan seenaknya sendiri),
e)      Tidak konsisten dalam format tampilan (font yang berubah-ubah, margin yang berubah-ubah

Penutup
         Jurnal Ilmiah merupakan suatu media (semacam majalah) tempat dipublikasikannya paper-paper. Jurnal yang baik memiliki mekanisme peer-review untuk menyeleksi untuk menentukan apakah sebuah paper yang di submit ke jurnal tersebut layak diterbitkan atau tidak yang berisi bahan ilmiah. Jurnal Ilmiah biasanya Berisi kumpulan artikel yang dipublikasikan secara periodik, ditulis oleh para ilmuwan peneliti untuk melaporkan hasil-hasil penelitian terbarunya.. Dikarenakan  informasi yang terkandung di dalam koleksi Jurnal bersifat mutakhir dan biasanya memuat hasil penelitian terbaru dari para peneliti di berbagai bidang maka dapat dikatakan bahwa Jurnal memiliki peran yang vital sebagai media publikasi karya ilmiah .

Daftar Pustaka
1)      Djoko Purwanto (2012). “Jurnal Online Sebagai Solusi” dalam http://www.solopos.com.htm diakses tanggal 12 April 2012.
2)      giAnk togedogawa (2010). “Hakikat dan Karakteristik Karya Ilmiah”  dalam  http://skinhead4life-carigaragara.blogspot.com diakses tanggal 16 April 2012.
3)      Kenretn (2010).”pengelolaan terbitan berseri di perpustakaan sebagai sumber informasi primer pendukung kegiatan keilmiahan“ dalam http://kenretno.blogspot.com.html diakses tanggal 12 April 2012.
4)      Shaleh, abdul rahman dan yuyu yulia toha. 1996. Pengelolaan Terbitan Berseri. Jakarta : Universitas Terbuka.
5)      Suryo Hapsoro Tri Utomo. 2009. “Petunjuk Teknis Program Percepatan Publikasi Pada Jurnal Ilmiah Bereputasi Internasional Bagi Para Penerima Hibah Penelitian Kompetitif (pdf)”. Dalam http://emlit.unila.ac.id diakses tanggal 12 April 2012.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

info nya cukup menarik ,makasih :D

Posting Komentar