THESAURUS
SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORMASI
DI PERPUSTAKAAN
1.
Pendahuluan
Seiring
perkembangan zaman dan teknologi, manusia semakin tak terpisahkan dengan yang
namannya informasi, informasi seakan-akan telah menyatu dengan hiruk-pikuk
kehidupan manusia, hal itu ditandai dengan semakin bertambahnya sarana
informasi yang berkembang disekitar kita. Kondisi tersebut juga memiliki dampak
tersendiri bagi pusat-pusat pelayaan informasi , seperti Perpustakaan, yang
mana jenis informasi yang tersedia akan semakin banyak baik kualitas maupun
kuantitasnya.
Seperti kita tahu “semakin banyak informasi yang
tersedia, maka semakin sulit pula kita menemukan informasi yang kita inginkan”,
bayangkan saja jika kita ingin mencari informasi tentang ( A ) , kita harus memilah-milah
satu demi satu dari ribuah bahkan jutaan informasi yang tersedia. Mungkin bukan
informasi yang anda dapatkan tetapi sebaliknya rasa kesal dan capek yang akan
anda rasakan.
Untuk itulah maka tidak berlebihan jika kita membutuhkan sarana temu kembali informasi guna menyaring
dan atau memilih informasi-informasi yang benar-benar sesuai dengan yang kita
butuhkan, sehingga informasi tersebut dapat kita peroleh dengan cepat, tepat,
dan yang lebih penting lagi akurat. Sehubungan dengan hal tersebut maka tulisan
ini akan membahas salah satu dari beberapa sarana temu kembali informasi, yang
ada disekitar kita, adapun sarana temu kembali yang maksud adalah Thesaurus
yang mencakup beberapa bagian bahasan meliputi pengertian, komponen, fungsi,
Pengawasan dan Pengendalian Kosa Kata, serta kelebihan dan Kekurangan Thesaurus
jika dibanding sarana temu kembali informasi yang lain.
2.
Pembahasan
a.
Pengertian Thesaurus
Berasal dari bahasa Yunani yaitu “
Thesauros yang artinya kekayaan, harta ataupun gudang tempat menyimpan harta
benda atau kekayaan”. (Sri Rohyanti Zulaikha : 2010:1)
Menurut
Horby seperti yang dikutip Sri Rohyanti Zulaikha ( 2010:1 ) : Thesaurus adalah
kamus kata-kata dan ungkapan yang dikumpulkan menurut kesamaan artinya dan
sinonimnya . dalam dunia perpustakaan, dokumentasi dan informasi, thesaurus
dapat dapat diartikan menurut fungsi dan strukturnya.
i.
Menurut fungsinya.
Thesaurus dalam daftar istilah untuk mengawasi kosa kata yang dipakai untuk menterjemahkan bahasa sehari-hari (bahasa alami) dari dokumen, pengindeks atau pemakai ke dalam bahasa sistem (bahasa dokumentasi, bahasa informasi).
Thesaurus dalam daftar istilah untuk mengawasi kosa kata yang dipakai untuk menterjemahkan bahasa sehari-hari (bahasa alami) dari dokumen, pengindeks atau pemakai ke dalam bahasa sistem (bahasa dokumentasi, bahasa informasi).
ii.
Menurut strukturnya.
Thesaurus adalah daftar kata-kata yang dinamis dan terkendali yang berhubungan satu sama lain secara semantik, dan secara umum mencakup bidang ilmu pengetahuan tertentu.
Thesaurus adalah daftar kata-kata yang dinamis dan terkendali yang berhubungan satu sama lain secara semantik, dan secara umum mencakup bidang ilmu pengetahuan tertentu.
Berdasarkan
pengertian diatas dapat ditarik
kesimpulan, thesaurus merupakan himpunan kata-kata
terkendali yang berhubungan satu sama lain secara semantik dan hirarkis, yang
dapat dipergunakan untuk menterjemahkan bahasa sehari-hari ke dalam bahasa
indeks dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu. Thesaurus dipergunakan secara
luas untuk mengendalikan kosa kata (vocabulary control) dalam sistem
terkoordinasi, kemudian menggunakan sistem komputerisasi dan sistem Pre
–coordinate.
b.
Komponen Thesaurus
Komponen
utama dari suatu thesaurus adalah suatu daftar yang disusun menurut abjad , yang terdiri dari :
1)
Istilah indeks ( index terms ) atau deskriptor ( descriptor
) yaitu istilah –istilah yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu konsep
dalam sistem simpan pinjam dan temu kembali. Istilah ini disebut juga preferred
term.
2)
Istilah yang bukan
deskriptor (non descriptors ) yang
berfungsi sebagai istilah entri ( entry terms ). Istilah entry ini berfungsi
sebagai pemandu ke deskriptor. Disebut juga non preferred term.
c.
Fungsi Thesaurus
Thesaurus
dapat berfungsi sebagai sistem untuk mengolah informasi dan sarana temu kembali
informasi yang berbasis komputer. Sebagai sistem pengelolaan informasi,
thesaurus dapat berfungsi sebagai pedoman dalam mengolah dokumen seperti
pembuatan indeks dan penentuan tajuk. Sebagai sarana temu kembali informasi,
thesaurus terdiri dari komponen-komponen pokok yang dapat digunakan dalam
sistem temu kembali informasi seperti struktur kosa kata kendali dan sistem
acuan (misal ; Gunakan ( G ) : …..,Gunakan Untuk ( GU ) : …… Ruang Lingkup ( RL
) : ...... Istilah Khusus ( IK ) : ...... Istilah Berhubungan ( IB ).
Dalam
proses temu kembali informasi berbasis komputer, pemakai harus menyediakan
pertanyaan (query) yang diperlukan dengan menggunakan kata kunci (keyword).
Thesaurus menyediakan daftar kata-kata kunci yang disusun secara alpabetis
dengan sinonim yang berdekatan dan sering dikembangkan untuk mencakup beberapa
indikasi dari istilah yang luas (broader term) dan istilah khusus (narrower
term). Dengan kata lain bahwa thesaurus dalam fungsinya sebagai sarana temu
kembali informasi, bahwa kosa kata yang terdapat dalam thesaurus dapat
dipergunakan sebagai kata kunci (key word) untuk membuat pertanyaan (query)
dalam proses temu kembali informasi seperti dilakukan dalam pengoperasiaan
Boolean Logic.
Seperti
kegunaan atau fungsi sebuah kamus atau daftar kata-kata adalah memberikan
definisi atau penjelasan arti tentang kata dan istilah tersebut, menurut Sri
Rohyanti Zulaikha (2010: 3) maka thesaurus berguna untuk :
1)
Membantu menentukan dan menemukan
istilah yang diberi definisi tersebut.
2)
Sangat berguna bagi orang yang
bertanggung jawab terhadap indexing dan retrieving dalam bidang tertentu.
3)
Mencapai standardisasi dan konsistensi dalam
pengindeksan dokumen.
d.
Kelebihan dan Kekurangan Thesaurus
1)
Kelebihan
a)
Acuan yang digunakan lebih
eksplisit . Istilah-istilah yang terdaftar dinyatakan dengan jelas, hubungan
hirarkhisnya dengan menggunakan istilah lain.
b)
Thesaurus memberikan definisi
dalam rangka menunjukkan hubungan suatu istilah dengan istilah yang lain.
c)
Thesaurus hanya menggambarkan
istilah yang perlu-perlu saja.
2)
Kekurangan
a)
Thesaurus hanya mencakup bidang
khusus atau terbatas.
3. Penutup
Berdasarkan
uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa peran dan fungsi dari Thesaurus
ternyata tidak kalah pentingnya bila dibandingkan dengan sarana temu kembali
lain yang ada di lembaga-lembaga pusat dokumentasi dan informasi seperti di
perpustakaan. walaupun Thesaurus masih memiliki beberapa kekurangan tapi tidak
mengurangi daya tarik ( kelebihan ) yang melekat pada Thesaurus itu sendiri,
terlebih bila kita bandingkan dengan
sarana temu kembali informasi yang lain. Untuk itu perlu di upayakan agar ilmu
yang berhubungan dengan penelusuran informasi dikembangkan dan disebarluaskan
kepada segenap pustakawan agar mereka mengetahui, selanjutnya diharapkan dapat
menerapkannya ke dalam Perpustakaan yang mereka kelola sehingga akan membantu
Pemustaka ( user ) dalam proses pencarian
informasi yang mereka perlukan secara lebih cepat, tepat, dan yang lebih
penting lagi akurat.
4.
Daftar Pustaka
Ä Bandono.
(2010 ). "Bersatu Dalam Profesi Berpacu Dalam Menyebar Luaskan
Informasi". dalam http://bandonoisi.wordpress.com/2010/12/20/thesaurus-sebagai-sarana-temu-kembali-informasi-untuk-meningkatkan-pelayanan-kepada-pengguna-di-perpustakaan/.
diakses tanggal 12 Desember 2010.
Ä Zulaikha,
Sri Rohyanti. 2010. Thesaurus. Dalam Hand Out Analisis Subyek Prodi IPI
Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar